Kelas 3 SMA adalah masa-masa paling menegangkan dalam
hidup gue. Gimana enggak? You have to decide one of the most important
decisions in your entire life. What you want to be and what you want to do with
you future. Hell yeah it’s really frustrating for some people to decide but
thanks god I finally made a right decision. Now I’m studying in Faculty of
Medicine University of Airlangga (kalaugak tau ini ada di Surabaya ^^). Sebenernya gak gampang lho buat gue waktu itu
buat nentuin buat masuk Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Dari dulu
sih emang udah pengen jadi dokter, dari SD malah kata bokap-nyokap, dan
keinginan gue pun tetap melaju sekenceng angin topan (oke ini lebay) sampai ke
SNMPTN buat ujian masuk Universitas. Lagi-lagi gak gampang. Udah punya tekad
1000% pun buat masuk FK bukan berarti jalan lo mulus buat masuk FK. Kali ini
kegantung di masalah pilihan Universitasnya. Dari dulu pengen FKUI tapi
semenjak ditolak SNMPTN Undangan bokap-nyokap jadi agak pesimis. Dari dulu
pilihan gue emang Cuma FKUI sama FK Unair. Pada akhirnya di SNMPTN tulis
pilihan gue jatuh kepada FK Unair dan FK Unand (Universitas Andalas di Padang).
Yap, harus ngalah deh gue dengan seluruh pertimbangan yang sudah melibatkan
banyak orang dan banyak hal (nanti gue jelasin lagi). Dan alhamdulillah
akhirnya lolos FK Unair!!!!!!!!!!!!!!!! That’s my little journey sebelum masuk
FK, sekarang gue mau ngasih saran buat kalian yang mau masuk FK (ataupun galau
karena belum punya tujuan hidup). Let’s start it!
Pertama buat komitmen sama diri lo sendiri kalaulo
serius jadi mahasiswa FK. K-O-M-I-T-M-E-N.
Jangan 90%, 95%, ataupun 99,99%. That should be 100%!!! Kenapa??? Walaupun baru
jadi anak semester 1 (bentar lagi semester 2 sih), gue udah mulai ngerasain
kerasnya kehidupan mahasiswa kedokteran. Belom lagi dengerin cerita
senior-senior apalagi yang udah DM (Dokter Muda) yang udah mulai belajar jadi
dokter beneran dan kerjaannya berkutat sama pasien di rumah sakit. Selain itu,
udah ada banyak kejadian kalo banyak mahasiswa FK yang kemudian berhenti dan
pindah haluan ke jurusan karena gak kuat ataupun gak kerasan menjadi mahasiswa
kedokteran. Mental juga berperan penting di sini wahai teman-temanku. COMMITMENT
is really important dude! Tanpa komitmen 100% bakalan susah banget jadi mahasiswa
FK yang sukses. Masalah belajar terutama, karena nanti bakalan berkutat sama
buku-buku yang tebelnya lebih tebel dari pan*at ade gue yang paling gendut
(maaf porno) pokoknya tebel-tebel deh. Belom lagi ketemu bahasa latin yang udah
kayak bahasa dari planet yang bahkan belom ditemuin yang susah banget dihapalin
ataupun modul-modul yang bikin kepala mumet-pusing tujuh keliling. But calm
down dude if you have a-100% commitment your life won’t be worse than I have
told you.
Selanjutnya masalah NIAT. Niat juga harus dibenerin guys! Bagi yang niatnya udah ada di
jalan yang lurus jangan dibelok-belokin lagi niatnya jadi yang aneh-aneh.
Banyak siswa yang mikir kalaujadi dokter itu bakalan buat mereka jadi kaya.
Kenyataannya??? Kehidupan dokter itu keras men, lo gak bakal jadi kaya raya
cuman dengan jadi dokter. Dokter-dokter yang kaya itu “biasanya” punya bisnis
lain ataupun kaya gara-gara keturunan. Kalaupun jadi dokter doang gak akan buat
lo kaya saudara-saudari. Jadi, jangan sampai tujuan lo jadi dokter cuma buat
cari duit. Jangan juga jadi mahasiswa FK gara-gara paksaan orang tua. Ini sama
sekali gak bener bro sis. Walaupun niatnya nyenengin orang tua. Menurut gue ini
bakalan jadi tembok penghalang besar buat kalian selama ngejalanin kehidupan
mahasiswa FK. Apalagi kalauudah down gak ada motivasi yang cukup kuat buat
bikin lo bangkit lagi dalam ngadepin problematika mahasiswa FK. Kesimpulannya kalaujadi
mahasiswa FK itu harus tulus dari hati yang paling dalam, emang murni keinginan
sendiri, bukan paksaan. Dan niatnya tulus mau ngebantu orang-orang. Seharusnya
sih begitu wahai teman-teman, walaupun sekarang kenyataanya banyak
dokter-dokter yang niat dan orientasinya menyimpang dan terjebak dalam mencari
kekayaan. Kalaumau jadi dokter yang bermanfaat, jangan begitu yah! ^^v
Sekarang masalah USAHA.
Ini salah satu hal yang paling esensial dalam menjadi mahasiswa FK. Di luar
sana banyak calon-calon mahasiswa FK yang otaknya encer-encer dan
jenius-jenius. Hal ini berkaitan dengan keketatan prodi-prodi Pendidikan Dokter
di seluruh Universitas Negeri di seluruh Indonesia (yang katanya bahkan lebih
ketat dari skinny jeans) di mana peminatnya super duper banyak. Bayangkan saja
ternyata FK Unair tahun 2011 diminati oleh 3448 sedangkan bangku yang
diperebutkan lewat SNMPTN tertulis Cuma 150 kursi. Jadi di antara sekitar 25
orang yang mengikuti tes hanya ada satu orang yang berhasil lolos diterima.
Bukan hanya FK Unair, FK UI, FK UGM, FK Unpad, FK USU peminatnya juga melebihi
angka 3000an calon pendaftar. Bahkan FK Unpad berhasil menembus calon pendaftar
terbanyak dengan pendaftar sebanyak 4224 orang! Gila gak tuh. Kalauyang mau
masuk FK gak belajar kayak kerja rodi mungkin angan-angan masuk FK akan pupus
sia-sia kecuali lo orang yang sangat jenius yang bisa ngerjain semua soal
SNMPTN dengan benar. But isn’t impossible? Kali ini pepatah “Nothing is
Impossible” gak berlaku menurut gue. Kesimpulannya, cara yang tepat dan logis
itu ya cuma belajar. Kalaulo mau masuk FK gak mungkin belajar kayak temen-temen
lo mau masuk teknik ataupun yang lain-lainnya kan? You have to exceed your
efforts more than 100% kalaubisa! Apalagi buat kalian yang bimbel. Jangan
pernah males-males ke bimbel, udah bayar 5 jt, 8 jt, atau mungkin belasan juta
“wajib” kalian manfaatkan semaksimal mungkin. Orang pinter kalah lho sama orang
rajin, jadi bagi kalian yang merasa gak pinter, wajib hukumnya lah menjadi anak
rajin biar angan-angan menjadi mahasiswa FK pun akan menjadi kenyataan.
Next on masalah pilihan UNIVERSITAS. Mungkin gak semua orang bingung buat nentuin pilihan
Universitasnya terutama mereka yang orang tuanya termasuk tajir jadi kalaupun
harus masuk Universitas swasta pun bukan masalah karena orang tua mereka
sanggup membayar biayanya yang sangat mahal. Namun, buat mereka yang gak punya
banyak uang gimana? Universitas Negeri adalah satu-satunya jalan. That’s the
thing I’ve been through. I don’t come from a rich family. Selain itu gue juga
anak pertama dari 4 bersaudara. Prinsip anak sulung yang bertanggung jawab
kepada orang tua buat menjaga adik-adiknya tetep gue pegang teguh waktu nentuin
pilihan. Sebenernya pilihan SNMPTN tulis gue maunya FK UI sama FK Unair. But My
choice was FK Unair instead of FK UI for SNMPTN test. Temen-temen gue emang
kaget orang se-keras kepala dan kepala batu kayak gue akhirnya berpindah dari
FK UI yang udah jadi cita-cita gue dari SMP. Yeah, it was not easy at all. It
was hard dude. But that doesn’t mean I gave up. Lagi-lagi karena banyak
pertimbangan, salah satunya ini : Kamu mau FK nak? FK itu gak harus di UI lho,
masih banyak juga yang bagus (My dad, my mom, my teachers). Yeah that was
exactly right! Maybe at that time I still couldn’t accept it wholeheartedly,
but now I know it better. Usaha lo untuk bertahan yang paling penting, walaupun
kualitas almamater lo pastinya memegang peranan yang besar juga tapi gak
sebesar peranan dan usaha lo dalam meraih cita-cita lo sendiri. Inilah salah
satu dasar gue menjatuhkan pilihan di FK Unair. Pertimbangan lain gue milih FK
Unair karena persaingan FK UI emang gak dipungkiri super duper ketat karena
diakui merupakan Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia saat ini, jadi so
pasti banyak anak jenius yang pastinya jauh lebih pinter dari gue yang
kemungkinan diterimanya lebih besar. Buat hal ini, gue cuma pengen ngasih tau
kalaugue bukan pengecut, hey I’m not a coward even though some people may think
so. I just think that it’s just the best for me.Pertimbangannya juga kalaugue
gak diterima di FK UI dan FK Unair mungkin peluang gue buat masuk FK harus
tertunda selama setahun and I don’t wanna let that happen so I chose FK Unand
as my alternative. Buat kalian yang
mungkin akan ngelakuin hal yang sama jangan pernah ngerasa rendah diri. You’re
giving up your dream but you just make it still alive, karena sekali lagi
pengennya jadi dokter kan????
Lanjut ke salah satu masalah hot buat calon mahasiswa
FK, BIAYA KULIAH. Bukan merupakan
hal umum kalau Fakultas Kedokteran hanya buat orang yang berduit saja. Banyak
calon mahasiswa FK yang sudah ngebet dan pengen masuk FK tapi nyalinya tiba-tiba
ciut gara-gara mendengar kalau biaya kuliah di FK menghabiskan uang ratusan
juta. It’s not 100% true bro-sis! Emang
buat beberapa jalur masuk Fakultas Kedokteran di Indonesia menuntut calon
mahasiswa membayar ratusan juta agar diterima di Fakultas Kedokteran terutama
di Universitas swasta dan sebagian kecil Universitas Negeri. Tapi eitsssss
tenang dulu gan, masih banyak FK yang murah kok! Salah satunya FK Unair melalui
jalur SNMPTN. Lewat jalur ini pembayaran uang kuliah didasarkan kepada kemampuan
masing-masing orang tua. Ada yang 100% gratis ada yang hanya membayar uang
semester dan ada juga yang membayar uang pangkal sebesar 15 ataupun 50 juta
beserta uang semester. Uang semester yang dituntut hanya sejumlah Rp1.250.000
per semester yang berarti setiap bulan hanya dituntut untuk membayar sekitar
dua ratus ribu rupiah. Angka ini sangat mencengangkan tentunya karena bahkan
biaya SMA lebih mahal karena tiap bulannya orang tua harus membayar sekitar
300ribu bahkan lebih. Selain itu FK UI pun juga biaya kuliahnya termasuk
“terjangkau.” Dengan uang pangkal sebesar 25 juta rupiah dan uang semester 7,5
jt kita sudah bisa mengikuti bangku perkuliahan. Uang semester ini pun dapat
dikurangi sesuai dengan kemampuan orang tua masing-masing. Ada juga FK USU (Universitas
Sumatera Utara) yang bahkan lebih murah lagi dengan uang pangkal 4,5 juta dan
uang semester cuma 1 juta!!!!!! Okey ini bahkan lebih murah dari bayaran SPP
adik-adik gue yang masih SD. Dari semua kemudahan dari segi finansial pasti ada
kesulitannya. Ayo apa coba tebak???? Tentunya, masuk menjadi salah satu
mahasiswa FK di salah satu Universitas Negeri tersebut merupakan hal yang
sulit. Ingat kita harus berkompetisi dengan ribuan orang untuk bisa diterima di
Fakultas Kedokteran favorit tersebut. Jadi, biaya dan masalah finansial bukan
satu rintangan lagi buat kita untuk menjadi calon-calon dokter yang bermanfaat di
masa depan. In the end, don’t let economic problem stop your dreams ya mas bro
mbak sis ^^
Yang terakhir yang super duper mega amat penting
adalah DOA. No one will ever get
your dreams if you don’t even ask it right???? Usaha doang gak bakal berhasil
tanpa doa dan begitu juga kalo kita berdoa doang. We have to do both. Terlebih
lagi doa dari orang tua. Doa dari orang tua penting banget demi kelancaran
usaha kita agar dimudahkan jalannya sebelom jadi mahasiswa FK ataupun saat
menjadi mahasiswa FK sampai jadi dokter. Restu orang tua itu penting loh
teman-teman. Jalanmu akan semulus wajah saya kalo kamu mendapat restu orang tua
*eh ^^v Doa dari keluarga juga penting,
terlebih lagi teman-teman seperjuangan. Kita bisa saling mendoakan kesuksesan
teman-teman kita yang sedang sama-sama berjuang mendapatkan universitas dan
jurusan yang diimpikan. DOA + USAHA =
SUKSES merupakan salah satu formula kehidupan yang gak akan mungkin pernah
salah. Kalaupun kita udah berdoa dan berusaha tapi belom dapet hasil yang maksimal,
percaya deh yang di atas punya rencana yang lebih indah buat kita, for sure.
At the end, gimana nih niatnya masuk Fakultas
Kedokteran wahai teman-teman sekalian???? Semakin mantap kah? Atau malah galau
bagaikan kapal yang terombang-ambing bagaikan diterjang badai???? It all
depends on you pals. Your future is in your hand. Your future is an empty bag
waiting for you to fill it with good things. So, what are you waiting for
dude???? Decide it, Do it, Reach it!!!! Siap jadi teman sejawatku????? I’m
waitiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing, GOOD LUCK FOR YOU ALL MY FRIENDS ^^v